BANDUNG - Siang itu Kampung Ranca Bayawak terlihat sangat sepi. Tidak
ada orang yang berlalu lalang. Hanya terlihat dua rumah dan satu
musolah. Di salah satu rumah terlihat tiga orang pemuda yang tengah
asyik bermain billiard. Meskipun terlihat sepi, kicauan burung belekok
tak henti-hentinya mengisi kesunyian di siang itu.
Sejak
beberapa tahun silam, Kampung Ranca Bayawak sudah dikenal sebagai
Kampung Belekok. Hal itu dikarenakan kampong tersebut sudah menjadi
habitat burung Belekok sejak tahun 1975.
Burung Belekok dikenal
sebagai burung yang tinggal di pohon-pohon besar. Namun, di Kampung
Belekok ini mereka justru tinggal di pohon bambu yang notabene merupakan
pohon yang jarang di singgahi oleh para burung. Fenomena tersebut
menjadi keunikan tersendiri bagi kampong ini.
Kehadiran burung
Belekok di kampung ini dianggap tidak meresahkan warga. “Burung-burung
di sini tidak pernah mengganggu warga. Karena mereka makan ikan hidup,
jadi tidak mengganggu padi.” Tutur wanita paruh baya yang akrab di
panggil Ceu Imas.
Sekitar 20 meter di depan rumah Ceu Imas,
terlihat pohon bambu yang dijadikan sarang oleh burung Belekok. Saat
siang, burung yang masih berada di sarang adalah anak dari burung
Belekok yang belum bisa terbang.
Kampung ini telah diresmikan
oleh Dada Rosada tahun 2011 lalu yang saat itu menjabat sebagai walikota
Bandung. Menurut penelitian mahasiswa UNPAD tahun 2011 tercatat ada
seribu ekor burung Belekok lebih yang menginduk di pohon tersebut.
Banyak
keunikan lain yang tersembunyi di kampong ini. Menurut penelitian yang
dilakukan oleh beberapa mahasiswa, burung-burung di sini tidak pernah
terusik oleh suara-suara keras. Meskipun terdengar suara truk atau musik
yang sangat keras, burung-burung tersebut tidak berterbangan seperti
burung kebanyakan.
Menurut penelusuran sekitar ratusan burung
bertelur di awal tahun. Mereka berkembang biak sekitar bulan Januari
sampai Maret, namun tidak semua telur teretas secara sempurna. Angin
yang berhembus cukup kencang mengakibatkan banyak telur yang jatuh.
Sebelum
Kampung Belekok diresmikan oleh Walikota, burung-burung di Kampung ini
sering sekali diburu oleh oknum-oknum tertentu demi kepentingan pribadi.
Saat ini burung-burung tersebut bisa terbang bebas kerana warga sekitar
sudah membuat larangan untuk berburu.
Untuk menjaga habitat
burung Belekok, masyarakat diharapkan bisa ikut melestarikan
burung-burung yang singgah di kampung ini untuk menjaga tatanan
ekosistem yang ada.
ADS HERE !!!